Info-Ok bertanya : Pernahkan anda merasa semua orang yang berada di sekeliling terasa sangat menyebalkan? Aktivitas yang Anda lakukan terasa selalu salah? Perasaan yang tak menyenangkan memang bisa memengaruhi segalanya.
Mulai dari hubungan sosial Anda hingga pekerjaan. Jangan lama-lama membiarkan diri tenggelam dalam perasaan yang tidak enak atau bad mood. Ada cara menyiasatinya dalam waktu singkat, coba saja 4 resep perbaiki bad mood berikut :
1. Bernyanyi
Hasil penelitian membuktikan organ sensorik primitif di telinga bagian dalam, sacculus, bisa-bisa bereaksi terhadap musik. Ini akan memicu respon di hipotalamus yang menciptakan perasaan menyenangkan.
"Pertimbangkan untuk bernyanyi dengan suara mendayu-dayu saat datang kekhawatiran," kata Reid Wilson, Ph.D., penulis buku Taking Control of Anxiety Attacks, dikutip dari Self.com.
Cobalah untuk bernyanyi "Row, Row, Row Your Boat". Menyanyikan lirik yang bertema kekhawatiran akan membuat Anda lebih tenang.
2. Olahraga
"Olahraga dapat membuat otak lebih bekerja dalam situasi stres," kata John Ratey, MD, penulis buku Spark: The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain.
Beberapa bukti menunjukkan kalau olahraga sampai berkeringat akan mendorong pertumbuhan neuron baru yang kurang reaktif terhadap stres.
3. Mengingat hal yang menyenangkan
Cobalah mengingat kembali saat-saat menyenangkan. Misalnya, saat mendapat gaji pertama, mendapat hadiah dari pasangan, atau mungkin ciuman pertama. Cara ini bisa mengaktifkan sistem saraf yang yang terkait dengan rangsangan perasaan nyaman.
"Mengenang hal baik mengaktifkan jaringan saraf yang berhubungan perasaan diperhatikan. Hal ini apat membantu Anda merasa lebih aman," kata Rick Hanson Ph.D seorang neuropsikolog.
4. Cari "penularan" emosi positif
Seperti virus dan bakteri, emosi juga mudah menular dan ditularkan. Cobalah berbincang dan bergaul dengan orang-orang lucu dan menyenangkan. Siapa tahu, Anda bisa dengan mudah tertular emosi positifnya.
"Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang bahagia, membuat Anda juga akan merasa lebih bahagia," kata Marco Iacoboni, M.D., penulis buku Mirroring People: The Science of Empathy and How We Connect With Others.
Comments